Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Senin, 05 Oktober 2015

MEMAKNAI BERTAMBAHNYA USIA

Peringatan hari kelahiran bukanlan termasuk amal ketaatan (perkara menjalankan kewajiban-Nya dan menjauhi larangan-Nya), namun termasuk amal kebaikan (amal shaleh). Sebuah amal kebaikan tidak terkait dengan dicontohkan atau tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW. maupun para Salafus saleh. Perkara baru dalam amal kebaikan asalkan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadist tetaplah perkara yang baik.

Memperingati hari kelahiran, dapat kita jadikan moment untuk mengevaluasi apa apa saja yang telah kita kerjakan sampai hari ini dan berbuat lebih baik untuk kemudian hari. Peringatan hari kelahiran boleh diisi dengan syukuran atau makan bersama yang tidak berlebih - lebihan, mengundang tetangga, teman atau rekan kerja untuk meneguhkan tali silaturahim dan menebarkan salam diantara sesama saudara muslim.

Biasanya kalau kita berulang tahunada yang mengucapkan "Selamat Ulang Tahun Semoga Panjang Umu". Dipandang dari filsafat, panjang umur sebenarnya mengandung dua pengertian, yaitu pertama panjang umur secara matematis, seperti berusia lima puluh tahun atau lebih misalnya. Dalam pengertian ini, perbandingannya adalah mereka yang memiliki umur yang lebih pendek.

Pengertian kedua, lebih pada hakikat, yaitu seberapa besar seseorang mengisis umurnya dengan amal saleh, berguna untuk kemashlahatan ummat lainnya.

Makna Panjang Umur
Allah SWT berfirman : "Dan Allah menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya." (QS. Maryam :76)

Contohnya, penyampaian ilmu kepada saudara muslim kita adalah amal kebaikan. jika ilmu itu bermanfaat, amaka amal kebaikan akan diperoleh walaupun kita sudah wafat.  mendidik anak, mencari nafkah keluarga adalah amal kebaikan. anak dan keluarga saleh yang ditinggalkan akan terus mendo'akan kita, maka amal kebaikan akan terus diperoleh walaupun kita sudah wafat.

Mengusahakan pembangunan Masjid, pembangunak pondok pesantren, segala bentuk wakaf dan pembangunan sarana-sarana lain dijalan Allah SWT adalah amal kebaikan yang akan terus diterima manfaatnya walaupun kita sudah wafat.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW Bersabda : "Apabila salah seorang meninggal dunia , maka terputuslah segala segala amalannya kecuali tiga perkara : Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendo'akannya." (HR.Muslim).

Segala macam amal kebaikan yang pernah dilakukan, akan terus kita peroleh manfaatnya.di akhirat kelak dengan syarat sampai kita wafat masih termasuk orang yang telah bersyahadat. karena orang-orang yang tidak bersyahadat (orang kafir) tidak akan memperoleh apa-apa di akhirat kelak atas segala amal yang mereka perbuat.

Semoga Allah SWT meneguhkan kita semua dalam nikmat Iman dan Islam, serta memberikan kemudahan bagi kita untuk melakukan amal saleh. "Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka." (QS Muhammad: 12)

Sikap Islami di Hari Jadi
Jika hari ulang tahun dihadapi dengan melakukan syukuran dan semacamnya, maka hal tersebut dimaksudkan dalam rangka ibadah. Misalnya dimaksudkan sebagai ritualisasi rasa syukur, atau misalnya dengan acara tertentu yang didalamnya ada doa-doa atau bacaan dzikir-dzikir  tertentu. Karena syukur, do'a, dzikir, istighfar (pembersihan dosa), adalah bentuk-bentuk ibadah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan, "Panjang Umur bagi seseorang tidak selalu berbuah baik, kecuali kalau dihabiskan dalam menggapai keridhaan Allah dan KetaatanNya. Sebaik-baik orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. Sementara orang yang paling buruk adalah manusia yang panjang umurnya dan buruk amalannya.

maka sikap yang Ilsami dalam menghadapi hari ulang tahun adalah tidak mengadakan peerayaan khusus, biasa-biasa saja dan berwibawa dalam menghindari perayaan semacam itu. Mensyukuri nikmat Allah SWT berupa kesehatan, kehidupan, usia yang panjang, sepatutnya dilakukan setiap saat bukan setiap tahun. Dan tidak perlu dilakukan dengan ritual atau acara khusus. Allah Maha Mengetahui yang nampak dan yang tersembunyi di dalam dada.

Demikian juga refleksi diri, mengoreksi apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan dari diri kita selayaknya menjadi renungan harian setiap muslim, bukan renungan tahunan.

والله أعلمُ بالـصـواب